Jangan Abaikan Hal Ini Saat Berkendara, Fatal Akibatnya

Ilustrasi berkendara. (Foto : Shutterstock)
Ilustrasi berkendara. (Foto : Shutterstock)

GERAK.ID – Berkendara sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, tapi sayangnya, masih banyak yang mengabaikan aspek keamanannya.

Padahal, kecelakaan bisa terjadi dalam hitungan detik—dan sering kali bermula dari kebiasaan kecil yang luput dari perhatian.

Langkah paling dasar tapi krusial adalah menggunakan sabuk pengaman. Meskipun perjalanan terasa singkat atau jalanan sedang sepi, sabuk pengaman tetap wajib dipakai. Ini bukan sekadar aturan, tapi bentuk perlindungan pertama jika terjadi benturan.

Selain itu, penggunaan helm standar bagi pengendara motor adalah keharusan. Helm bukan hanya pelengkap gaya, tapi pelindung kepala yang bisa menyelamatkan nyawa.

Baca Juga :  Cara Sederhana untuk Bangkit Lagi Saat Semangat Mulai Luntur

Pastikan helm yang digunakan berstandar SNI dan dikenakan dengan benar, bukan asal menempel di kepala.

Banyak juga yang mengabaikan pentingnya mengecek kondisi kendaraan sebelum digunakan. Mulai dari rem, lampu, hingga tekanan ban sebaiknya diperiksa secara berkala.

Kendaraan yang tidak layak jalan berpotensi membahayakan tidak hanya diri sendiri, tapi juga pengguna jalan lainnya.

Baca Juga :  Capek Tapi Susah Tidur? Mungkin Ini yang Perlu Kamu Atur

Penggunaan ponsel saat berkendara masih menjadi penyebab kecelakaan yang tinggi. Menunduk satu atau dua detik untuk membaca pesan bisa berakibat fatal.

Bila penting, berhentilah sejenak di tempat aman untuk mengecek ponsel. Fokus adalah kunci utama dalam menjaga keselamatan di jalan.

Selain itu, emosi yang tidak terkendali juga berpengaruh besar pada keamanan berkendara. Berkendara dalam keadaan marah, terburu-buru, atau stres bisa memicu keputusan yang gegabah. Penting untuk selalu menjaga ketenangan dan kesabaran, terutama di jalanan padat.

Baca Juga :  Manfaat Makan Buah yang Jarang Kamu Sadari

Tak kalah penting, patuhi rambu lalu lintas dan batas kecepatan. Aturan dibuat bukan untuk menyulitkan, tapi untuk melindungi. Mengambil jalan pintas dengan melanggar aturan justru memperbesar risiko celaka.

Bukan hanya tentang keterampilan mengemudi, tapi juga soal kesadaran, empati, dan sikap saling menghargai sesama pengguna jalan. Karena pulang dengan selamat selalu lebih penting dari sampai lebih cepat.