GERAK.ID – Dalam keseharian, pelukan sering kali dianggap sebagai isyarat kasih sayang biasa. Namun, di balik gestur sederhana itu, pelukan ternyata punya banyak manfaat, baik untuk emosi maupun kesehatan tubuh.
Pelukan bukan hanya soal mendekatkan dua orang secara fisik. Lewat pelukan, tubuh melepaskan hormon oksitosin, atau yang biasa disebut hormon cinta.
Oksitosin inilah yang membantu mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan perasaan nyaman.
Tak heran, setelah berpelukan, seseorang bisa merasa lebih tenang dan bahagia.
Dalam situasi tertentu, pelukan bahkan bisa menjadi bentuk dukungan yang jauh lebih kuat dibandingkan kata-kata.
Misalnya saat seseorang mengalami hari yang berat, tidak semua hal perlu direspon dengan nasihat panjang. Kadang, cukup dengan satu pelukan, pesan “aku ada di sini” sudah tersampaikan dengan jelas.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pelukan dapat mempererat hubungan antarindividu, baik dalam keluarga, pertemanan, maupun hubungan romantis.
Pelukan rutin membantu membangun rasa percaya dan kedekatan emosional, sesuatu yang penting di tengah ritme hidup yang semakin cepat.
Tentu saja, pelukan perlu diberikan dengan penuh kesadaran. Tidak semua orang nyaman menerima pelukan, dan itu perlu dihormati.
Penting untuk memahami konteks dan batasan personal, karena pelukan yang diberikan di saat dan situasi yang tepat akan lebih bermakna.
Di tengah rutinitas yang padat, meluangkan waktu untuk sekadar berpelukan dengan orang terdekat bisa menjadi cara sederhana menjaga kesehatan mental dan memperkuat ikatan emosional.
Tidak butuh waktu lama, tidak perlu banyak kata, tapi dampaknya bisa terasa sepanjang hari.